Kamis, 19 April 2018

UTS Kapita Selekta Pendidikan Kimia

Nama : Fitriani
NIM : ACC 115 016
Mata Kuliah : Kapita Selekta (UTS)

Soal :
Buatlah sebuah tulisan mengenai salah satu dari topik berikut (Lihat pada gambar)!
Tulisan berisi keprihatinan anda pada persoalan pembelajaran kimia (ada rujukan atau pengalaman). Apa upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi persoalan pembelajaran kimia tersebut ? berikan ide/gagasan/saran anda terhadap upaya tersebut.

Jawaban :
Menurut saya, dari gambar diatas topik yang saya pilih yaitu “Kurikulum Pembelajaran Kimia” Saya prihatin pada persolaan pembelajaran kimia dengan menggunakan kurikulum terbaru yaitu contohnya kurikulum 2013, sebenarnya kurikulum 2013 itu baik untuk diterapkan. Tetapi, karena pada kurikulum 2013 peran guru sangat-sangatlah kurang, siswa dituntut lebih aktif mencari sendiri informasi-informasi terkait pembelajaran. Seperti yang kita ketahui pada zaman sekarang, siswa sangat terpengaruh oleh lingkungan sekitar dan gadget yang mereka gunakan, anak dari yang masih kecil hingga yang dewasa kebanyakan menggunakan gadget itu banyak disalah gunakan seperti melihat gambar/video yang tidak selayaknya dilihat pada anak dibawah umur. Dan pada kurikulum 2013 anak dituntut mencari informasi sendiri dari buku maupun handphone. Jadi, menurut saya lebih baik menggunakan kurikulum yang terdahulu, karena disitu akan lebih efektif dalam menunjang proses belajar mengajar. Kita lihat pada zaman 1990an banyak anak yang cerdas karena didikan guru yang tegas. Dibandingan zaman sekarang, banyak siswa yang berani melawan guru seperti yang kita lihat berita-berita di televise ada siswa yang memukul gurunya hingga tewas. Karena hanya ditegur oleh guru pada saat jam pelajaran, moral mereka sangat-sangatlah kurang. Pada zaman dulu tidak ada siswa yang berani melawan guru, guru memarahi siswa hanya saja untuk mendidik moral mereka supaya lebih terbangun, tetapi dengan begitu siswa akan mempunyai moral yang lebih baik, mau menghargai orang lain. Sangat berebeda dengan siswa masa kini, ditegur guru sedikit sudah lapor keorang tua.
Pada kenyataannya penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 pada awal penerapannya belum terlaksana sepenuhnya sebagaimana diharapkan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan di satuan pendidikan pelaksana Kurikulum 2013, teridentifikasi bahwa permasalahan utama dalam implementasi kurikulum 2013 adalah pada penilaian hasil belajar peserta didik. Berikut beberapa pendapat yang disampaikan sebagian besar pendidik terkait dengan penilaian:
Penilaian sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) sulit dilakukan, karena untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) tiap peserta didik diasumsikan harus dinilai pada semua mata pelajaran menggunakan berbagai teknik (observasi, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman) oleh semua pendidik.
Pada penilaian pengetahuan dan keterampilan masih banyak pendidik yang belum terbiasa menggunakan beberapa teknik penilaian, seperti portofolio dan proyek.
Pendidik kesulitan dalam penilaian menggunakan angka dengan skala 1-4 dan masyarakat kurang memahami makna nilai hasil belajar - contoh nilai 2,31 - dari suatu mata pelajaran.
Pengisian laporan hasil belajar (rapor) Kurikulum 2013 secara konvensional memerlukan tenaga, waktu dan kertas yang banyak. Sedangkan penerapan e-rapor masih sulit dilakukan.
Penilaian kehilangan makna sehingga sulit digunakan untuk pembinaan dan perbaikan pembelajaran.
Untuk mengatasi persoalan pembelajaran kimia yang terjadi diatas, menurut saya antara lain yaitu :
Memperhatikan kondisi tersebut di atas dan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan secara berkelanjutan mutu Kurikulum 2013, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah melalui direktorat teknis terkait menyusun panduan penilaian. Salah satu panduan tersebut adalah panduan penilaian untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Panduan ini disusun oleh Direktorat Pembinaan SMA, bersama Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk). Diharapkan panduan ini dapat memfasilitasi pendidik dan satuan pendidikan untuk mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditetapkan meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian untuk SMA ini disusun untuk memfasilitasi:
Pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pendidik dan satuan pendidikan dalam mengolah, memanfaatkan, dan menindaklanjuti hasil penilaian, serta menyusun laporan hasil belajar peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.
Kepala SMA dan pengawas SMA untuk menyusun program dan melaksanakan supervise akademik di bidang penilaian.
Orangtua dalam memahami penilaian dan membantu peserta didik meningkatkan kompetensi.
Penilaian untuk SMA ini diperuntukkan terutama bagi:
Para pendidik SMA sebagai rambu-rambu dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian, mengolah hasil penilaian, memanfaatkan dan menindak lanjuti hasil penilaian, serta membuat laporan hasil belajar peserta didik (rapor).
Satuan pendidikan sebagai  rambu-rambu dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian akhir dan ujian satuan pendidikan, mengolah hasil penilaian/ujian, memanfaatkan dan menindak lanjuti hasil penilaian/ujian.
Kepala SMA dan pengawas SMA sebagai salah satu bahan untuk menyusun dan melaksanakan program pembinaan melalui supervisi akademik.
Masyarakat/pemerhati pendidikan

Dan juga dengan vasilitas yang memadahi untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar, seperti yang kita ketahui mata pelajaran kimia itu sangatlah abstarak. Sebagai guru kita harus pintar-pintar menggunakan vasilitas yang ada dan memadahi. Contohnya atom, atom kan sangat-sangatlah kecil dan tidak tampak oleh mata, kita sebagai guru harus pintar mengadaikan atom itu seperti bola, bisa kita gambarkan. Dengan begitu siswa yang mulanya tidak ingin belajar, segingga ingin tertarik untuk belajar, karena ada gambar seperti bola. Jadi sebagai seorang guru haruslah pintar dalam memanfaatkan vasilitas yang memadahi, agar siswa akan tertarik untuk belaja kimia, karena belajar kimia sangat-sangatlah menyenangkan.
Minimnya penggunaan media pembelajaran seperti media berbasis flash dalam proses belajar mengajar yang digunakan oleh pendidik atau guru, dikarenakan metode yang digunakan oleh guru mayoritas selama ini bersifat monoton dan kurang bervariasi dalam hal penggunaan media pembelajaran macromedia flash ini bertujuan untuk menciptakan media pembelajaran yang interaktif. Ini dikarenakan media pembelajaran yang selama ini digunakan berupa buku dan media pembelajaran menggunakan power point masih belum menunjang prestasi siswa. Media pembelajaran menggunakan macromedia flash ini di harapkan mampu mengaitkan daya tarik siswa dalam mengikuti pelajaran. Seperti yang sudah saya jabarkan diatas bahwa mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang bersifat abstrak, maka dari itu diperlukan suatu media untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Salah satunya media yang dapat digunakan adalah animasi macromedia flash dibuat dengan komputer dan ditayangkan menggunakan LCD. Proses media pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash sama halnya dengan penyampaian pembelajaran biasanya, namun dengan media pembelajaran ini penyampaian pembelajaran akan lebih mudah. Sehingga siswa akan tertarik untuk belajar.



Terima Kasih kepada Bapak Nopriawan Berkat Asi. Atas ilmu yang telah diberikan, bapak adalah seorang motivator bagi mahasiswa. Semoga ilmu yang kami dapatkan, dapat kami terapkan dalam keseharian.

Sabtu, 08 April 2017

Tugas Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer



Nama               : Fitriani
NIM                : ACC 115 016
Program Studi : Pendidkan Kimia
Mata Kuliah    : Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer


Strategi Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer

Strategi pembelajaran kimia berbasis komputer adalah sebuah ide, gagasan atau konsep pembelajaran yang menggunakan fasilitas atau sarana prasarana komputer. Tentu harus didukung dengan teknologi dan informasi.

Pemanfaatan TI dalam pembelajaran dapat menjadi sistem pembelajaran mandiri (Instructor independent) atau juga digabungkan dalam proses pembelajaran langsung (tatap muka di kelas) yang mengandalkan kehadiran guru. Model pembelajaran / sumber belajar yang berhubungan dengan TI dan kini menjadi perhatian dunia pendidikan adalah model Pembelajaran Berbasis Komputer (komputer based instruction).Pembelajaran berbasis komputer adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Melalui pembelajaran ini bahan ajar disajikan melalui media komputer sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menantang bagi siswa.

Pembelajaran berbasis komputer siswa akan berinteraksi dan berhadapan langsung dengan komputer secara individual sehingga apa yang dialami oleh seorang siswa akan berbeda dengan apa yang dialami oleh siswa lain. Salah satu ciri yang paling menarik dari pembelajaran berbasis komputer terletak pada kemampuan berinteraksi secara langsung dengan siswa.

Pembelajaran Computer-Assisted Instruction atau Pembelajaran Berbantuan Komputer atau (PBK) sebagai proses mengajar yang dilakukan secara langsung yang melibatkan komputer untuk mempresentasikan bahan ajar dalam suatu model pembelajaran yang interaktif untuk memberikan dan mengendalikan lingkungan belajar secara individual pada masing-masing siswa.

Penggunaan komputer dalam pembelajaran diyakini dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar siswa secara langsung merupakan indikator efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu, pengembangan pembelajaran berbasis komputer dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan oleh guru.

Pengembangan pembelajaran berbasis komputer sangat penting bagi guru, siswa dan sekolah. Pembelajaran berbasis komputer sangat penting bagi guru karena (1) guru akan lebih banyak berperan sebagai fasilitator bagi siswa, (2) memberi alternatif variasi metode pembelajaran, (3) menolong mengembangkan media pembelajaran, karena tidak semua guru memiliki kreativitas dan waktu untuk melakukannya, (4) memberi pedoman bagi pengembangan lebih lanjut, dan (5) meminimalkan tingkat kesalahpahaman konsep / teori yang sering dialami siswa sehingga efektivitas dan efisiensi pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Pembelajaran berbasis komputer juga sangat penting bagi siswa karena, (1) siswa akan lebih mudah dan cepat memahami materi pembelajaran yang bersifat abstrak, karena konsep/teori yang bersifat abstrak tersebut akan disajikan secara cermat dan konkret, sehingga mudah ditangkap oleh panca indera, (2)  mampu meningkatkan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran, (3) meningkatkan hasil belajar siswa, (4) kendali belajar berada pada siswa sehingga kecepatan belajar dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuannya, dan (5) dapat mengakomodasi siswa yang lambat karena dapat menciptakan iklim yang efektif dengan cara yang lebih individual. Dengan adanya model pembelajaran berbasis komputer yang dikembangkan, maka di sekolah (1) akan tersedia bahan ajar yang telah divalidasi sesuai dengan bidang studi sehingga setiap guru dapat menggunakan dengan mudah, (2) Pengembangan isi pembelajaran akan sesuai dengan pokok-pokok bahasan, dan (3) sebagai pedoman praktis implementasi pembelajaran sesuai dengan kondisi dan karakteristik pembelajaran.

Terima kasih kepada Bapak Nopriawan Berkat Asi,S.Si,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah “Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer” selama setengah semester ini telah membagi sebagian ilmu bapak kepada saya dan kami semua. Saya sangat suka sekali dengan metode pembelajaran yang diberikan bapak kepada mahasiswa, dengan metode tersebut semakin membuat kita mengerti akan mata kuliah yang bapak ajarkan. Pengajaran yang baik tentunya akan sangat membantu mahasiswa untuk mencapai pembelajaran yang baik. Kualitas pengajaran dan standar akademik tentunya perlu untuk selalu dievaluasi dan ditingkatkan karena pendidikan tinggi merupakan kegiatan yang terhormat. Pengajaran yang baik merupakan hal yang sulit dan kompleks, sangat individual dan berkaitan dengan materi.


Selasa, 23 Februari 2016

tugas fiska dasar 2



Rangkuman Gas Ideal
     Gas Ideal adalah gas yang memenuhi sifat-sifat berpartikel banyak, antarpartikel tidak berinteraksi, arah gerak setiap partikel sembarang, ukuran partikel terhadap ruang tempatnya dapat diabaikan, tumbukan antarpartikel bersifat lenting sempurna, partikel gas terdistribusi merata di seluruh ruang, dan berlaku Hukum Newton tentang gerak.
Karakteristik Umum Gas
  Ekspansibilitas (dapat dikembangkan)
   Gas dapat mengembang untuk mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.
     Kompresibilitas (dapat dimampatkan)
   Gas sangat mudah dimampatkan dengan memberikan tekanan.
      Mudah berdifusi
   Gas dapat berdifusi dengan cepat membentuk campuran homogen.
  Tekanan
   Gas memberikan tekanan ke segala arah.
       Pengaruh suhu
   Jika gas dipanaskan maka tekanan akan meningkat, akibatnya volume juga meningkat.                                                                  

Sifat Gas Ideal 
         Suatu gas dikatakan ideal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Ø  Molekul-molekul gas tidak mempunyai volum
Ø  Tidak ada interaksi antara molekul molekulnya, baik tarik menarik maupun tolak menolak.
Ø  Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang senantiasa bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang yang kecil.
Ø  Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga ukuran partikel gas dapat diabaikan.
Ø  Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding tempatnya adalah elastis sempurna.
Ø  Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.

        Pada kenyataannya, gas-gas yang memenuhi kriteria seperti itu sangat jarang ditemukan. Namun, gas nyata dapat mendekati sifat gas ideal pada tekanan yang rendah dan suhu yang relatif tinggi.


 Hukum – Hukum Gas Ideal
Ø  Hukum Boyle
      Menurut hukum Boyle
       pada suhu tetap, volume sejumlah tertentu gas berbanding terbalik dengan                
        tekanannya.    
V = k . 1/P    dimana k adalah tetap PV = k
              Jika dan V  berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2, maka dapat ditulis:
      P1V1 = k = P2V         atau     P1V1 = P2V2
Ø  Hukum Charles
        Hukum Charles menyatakan bahwa:
      Pada tekanan tetap, sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan suhu  mutlak (suhu kelvin).
       Secara matematis dapat ditulis:
V = k T   dimana k adalah konstan,
Ø  Kombinasi Hukum Charles – Boyle
        Hukum kombinasi dapat dinyatakan :
         Untuk sejumlah tertentu gas, volume berbanding lurus dengan suhu kelvin dan berbanding terbalik dengan tekanan.                                
Ø  Hukum Gay-Lussac
   Hukum Gay Lussac atau hukum tekanan-suhu berbunyi.
 Pada volume tetap, tekanan sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan suhu mutlak (suhu kelvin)
Ø  Prinsip Avogadro
   Menurut hukum Avogadro:
      pada suhu dan tekanan tetap, volume sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan jumlah molnya.



   Persamaan Gas Ideal

     Dari tiga hukum yaitu hukum Boyle, hukum Charles dan hukum Avogrado dapat dikombinasikan menjadi satu hukum yang disebut dengan hukum gas ideal. Hukum gas ideal menyebutkan bahwa:
Volume gas berbanding lurus dengan jumlah mol dan suhu serta berbanding terbalik dengan tekanan.
 Dapat di tulis PV = nRT







                 Gas Ideal Dalam Ilmu Kimia
       Gas merupakan satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud ini merupakan bagian tak terpisahkan dari studi kimia,ini akan membahasa hubungan antara volume, temperatur dan tekanan baik dalam gas ideal dan teori kinetik molekular gas, dan tidak secara langsung kimia. Utamanya tentang perubahan fisika, dan reaksi kimianya. sifat fisik gas bergantung pada struktur molekul gasnya dan sifat kimia gas juga bergantung pada strukturnya. Perilaku gas yang ada sebagai molekul tunggal adalah contoh yang baik kebergantungan sifat makroskopik pada struktur mikroskopik.

Gas ideal dalam ilmu kimia di gunakan untuk:
Ø  Menentukan volume gas dari keadaan satu keadaan yang lain
Ø  Menghitung volume gas
Ø  Mengukur tekanan
Ø  Menentukan naik turunnya suhu
Ø  Menghitung jumlah mol gas
Ø  Menentukan berat molekul gas ideal
Ø  Menghitung massa gas
           

       Anggapan Dasar Teori Kinetik Gas
v  Gas terdiri dari partikel yang disebut dengan molekul yang menyebar pada ruangnya. Molekul gas identik sama dengan massa (m).
v  Molekul gas bergerak tetap ke segala arah dengan kecepatan tinggi. Molekul bergerak dengan kecepatan yang sama dan akan berubah arah jika terjadi tumbukan dengan molekul lain atau dengan dinding wadahnya.
v  Jarak antar molekul sangat besar dan diasumsikan bahwa terjadi gaya van der waals antar molekul sehingga molekul gas dapat bergerak bebas.
v  semua tumbukan yaang terjadi merupakan lenting sempurna sehingga selama terjadi tumbukan tidak kehilangan energi kinetik.
v  Tekanan pada gas disebabkan tumbukan molekul pada dinding ruangnya.
v  Energi kinetik rata-rata (1/2 mv2) molekul gas berbanding lurus dengan suhu mutlak (suhu kelvin) atau dapat dikatakan bahwa energi kinetik rata-rata molekul sama dengan suhunya.
 Ini yang di namakan GAS
kumpulan molekul-molekul dengan gerakan kacau balau, acak tapi berkesinambungan kecepatannya bertambah jika temperatur dinaikkan. Moleku-molekul gas terpisah jauh satu sama lain, kecuali selama tabrakan dan bergerak tak bergantungan satu sama lain.
 Sifat Dasar Untuk Mempelajari gas
ü  Volume (V)
ü  Jumlah zat/ jumlah mol (n)
ü  Tekanan (p)
ü  Temperatur (T)

                       Fenomena yang terkait Gas Ideal
        Sifat mekanika gas yang tersusun atas sejumlah besar atom-atom atau molekul-molekul penyusunnya dijelaskan dalam teori kinetik gas. Dalam menjelaskan perilaku gas dalam keadaan tertentu, teori kinetik gas menggunakan beberapa pendekatan dan asumsi mengenai sifat-sifat gas yang disebut gas ideal.
        Teori kinetik gas membahas hubungan antara besaran-besaran yang menentukan keadaan suatu gas. Jika gas yang diamati berada di dalam ruangan tertutup, besaran-besaran yang menentukan keadaan gas tersebut adalah volume (V), tekanan (p), dan suhu gas (T). Menurut proses atau perlakuan yang diberikan pada gas, terdapat tiga jenis proses, yaitu isotermal, isobarik, dan isokhorik.
Persamaan Keadaan Gas Ideal
Pada proses isobarik, tekanan gas tetap, sedangkan volume dan temperatur gas berubah. Demikian juga dalam proses isokhorik dan isotermal, terdapat satu variabel atau besaran gas yang berada dalam keadaan tetap, sedangkan kedua variabel gas lainnya berubah
     Dari ketiga hubungan antara tekanan, volume, dan suhu gas yang didapatkan dari Hukum Boyle dan Hukum Gay-Lussac dapat diturunkan suatu persamaan yang disebut persamaan keadaan gas ideal. Secara matematis, persamaan keadaan gas ideal dinyatakan dengan persamaan :

PV/T = Konstan              
atau
p1V1/T1 = p2V2/T2         

       Oleh karena setiap proses yang dilakukan pada gas berada dalam ruang tertutup, jumlah molekul gas yang terdapat di dalam ruang tersebut dapat ditentukan sebagai jumlah mol gas (n) yang jumlahnya selalu tetap. Anda tentu sudah mengetahui bahwa mol adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan massa suatu zat dalam gram yang besarnya sama dengan jumlah molekul zat tersebut. Dengan demikian, persamaan keadaan gas ideal dapat dituliskan menjadi :

pV = nRT     





1. Tinjauan Tekanan Secara Mikroskopis
   Berdasarkan sifat-sifat gas ideal, telah diketahui bahwa setiap dinding ruang tempat gas berada, mendapat tekanan dari tumbukan partikel-partikel gas yang tersebar merata di dalam ruang tersebut

2. Hubungan Antara Tekanan Gas dan Energi Kinetik

menyatakan hubungan antara besaran tekanan, volume, dan suhu (besaran makroskopis) suatu gas dengan besaran mikroskopis (massa, jumlah, dan kecepatan) partikel gas tersebut.

3. Energi Dalam Gas Ideal
Energi kinetik sejumlah partikel gas yang terdapat di dalam suatu ruang tertutup disebut sebagai energi dalam gas (U). Jika di dalam ruangan tersebut terdapat N partikel gas
          U = NEK
Dengan demikian, energi dalam untuk gas monoatomik atau gas diatomik pada suhu rendah adalah :
         U = NEK = 3/2 NkT
Adapun, energi dalam untuk gas-gas diatomik pada suhu sedang dinyatakan dengan :
         U = 5/2 NkT
dan pada suhu tinggi, besar energi dalam gas adalah :
         U = 7/2 NkT
4. Kecepatan Partikel Gas Ideal
    Besaran lain yang dapat ditentukan melalui prinsip ekuipartisi energi gas adalah akar dari rata-rata kuadrat kelajuan.



                                  


                           Contoh Soal

1.       Setetes raksa berbentuk bola memiliki jari-jari, r = 0,4 mm. Berapa banyak atom raksa dalam tetesan tersebut jika diketahui Mr raksa = 202 kg/kmol dan massa jenis raksa ρ = 13.600 kg/m3?
Jawaban :
Diketahui: r = 0,4 mm, Mr = 202 kg/kmol, dan ρ = 13.600 kg/m3.
Massa raksa:
m = ρ V = ρ (4/3 π r3)
m = 13.600 kg/m3 × 4/3 x π × (0,4 × 10-3 m)3
m = 3,6 × 10–6 kg = 3,6 × 10-3 g
Jumlah mol raksa:
n = m / Mr = (3,6 x 10-3 / 202) mol = 1,78 × 10-5 mol.
Banyak atom raksa N = n NA = (1,78 × 10-5) (6,02 × 1023) = 1,07 × 1019 atom.


2.     Sebuah silinder mengandung 20 liter gas pada tekanan 2,5 × 106 Pa. Keran yang ada pada silinder dibuka sampai tekanannya turun menjadi 2,0 × 106 Pa, kemudian keran ditutup. Jika suhu dijaga tetap, berapakah volume gas yang dibebaskan pada atmosfer bertekanan 1 × 105 Pa?
Jawaban :
Diketahui pada keadaan awal:
V1 = 20 L = 20 × 10–3 m3 dan p1 = 2,5 × 106 Pa
Keadaan akhir:
V2 = volume semestinya dan p2 = 2,0 × 106 Pa.
Dengan menggunakan rumus p1V1 = p2V2 atau V2 = (p1/p2) V1, maka :
V2 = (2,5 x 106 Pa / 2,0 x 106 Pa) x 20 L = 25 L pada tekanan p2
Gas yang keluar dari silinder adalah 25 L – 20 L = 5 L pada tekanan p2. Oleh karena tekanan udara luar 1 × 105 Pa, ΔV gas yang 5 L tersebut, di udara luar menjadi:
p2 ( ΔV) = P3V3
(2,0 × 106 Pa)(5 L) = (1 × 105 Pa)V3
V3 = 100 L.
     

3.     Di dalam sebuah tangki yang volumenya 50 dm3 terdapat gas oksigen pada suhu 27º C dan tekanan 135 atm. Berapakah massa gas tersebut?
   Jawaban:
 R  = 0,821 lt atm/molº k
 p   = 135 atm
 V   = 50 dm3
         T   = 300º K
           n   = PV/RT   135x50/0,0821x300 = 274 mol
           m O2   = 16 + 16 = 32
      m O2    = 32 . 274
                  = 8768 gr
4.     Sebuah tangki berisi 8 kg gas oksigen pada tekanan 5 atm. Bila oksigen dipompa keluar lalu diganti dengan 5,5 kg gas karbondioksida pada suhu yang sama, berapakah tekanannya?
Jawaban
      M O2   = 32                 à n  (8 kg O2 ) = 8000/32 = 250 mol
      M CO2 = 44                 à n (5,5 kg CO2) = 5500/44 = 125 mol
      p1         = 5 atm
      p1 V1    = n1 R T1                            T1 = T2
      p2 V2    = n2 R T2                     V= V2
        à        P1/P2      = n1/2
                 p2         = p1n2/n1

                                        = 5 125/250
              p2         = 2,5 atm




5.     Sebuah tangki yang volumenya 100 lt berisi 3 kg udara pada tekanan 20 atm. Berapa banyaknya udara yang harus dimasukkan dalam tangki itu supaya tekanannya menjadi 25 atm?
Jawaban
      T1         = T2
      V1        = V2
          P1V1/nR   = P2V2/nR
          P1xV1/n  = P2xV2/n
         20x100/3 = 25x100/m2
      m2          = 2500x3/2000 = 3,75 kg


7)        Di dalam sebuah tangki yang volumenya 50 dm3 terdapat gas oksigen pada suhu 27º C dan tekanan 135 atm. Berapakah massa gas tersebut?
            Jawaban
      R         = 0,821 lt atm/molº k
      p          = 135 atm
      V         = 50 dm3
      T          = 300º K
      n          = PV/RT
                    = 135x50/0,0821x300 = 274 mol

      M O2   = 16 + 16 = 32
      m O2    = 32 . 274
                  = 8768 gr



6.    Sejumlah gas tertentu di panaskan dari tekanan 720 mmHg menjadi 618 mmHg pada suhu tetap.                                     Jika volume mula-mula 3,73 L, hitunglah volume akhir gas
   
Jawaban

P1V1= P2V2
V2 =P1V1/P2
     =  720 . 3,73/618
     =  4,3 L

7.     Sejumlah gas tertentu di panaskan dari tekanan 720 mmHg menjadi 618 mmHg pada suhu tetap. Jika volume mula-mula 3,73 L, hitunglah volume akhir gas
   
Jawaban

P1V1= P2V2
V2 =P1V1/P2
     =  720 . 3,73/618
     =  4,3 L

8.     Hitunglah volume yang di tempati oleh 2 mol gas ideal pada 2,5 x 10 Nm² tekanan dan temperatur 300  K
        jawaban
                 R= 8,314 Nm Kˉ1  molˉ1                                                                                                                                                                                                                                                  
                     =19,95 x 10³ dm³